Malu Mengalami Psikosomatis? Belajar dari Arjuna

Oleh dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Banyak keluarga atau masyarakat yang salah berpikir tentang gangguan psikiatri. Banyak yang mengatakan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan psikologis, gangguan psikiatri itu karena kurang iman, karena punya pribadi yang lemah, atau kurang bersyukur. Itu adalah mitos yang salah dan kemudian menyebabkan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa, apapun itu, merasa malu. 

Di ruang konsultasi saya, ada lukisan seorang yang mengalami skizofrenia. Lukisannya sangat indah, bercerita tentang Arjuna dan Krishna. Ini ada hubungannya kenapa saya bercerita tentang lukisan tersebut. Dari beberapa buku dan sumber yang saya baca bisa jadi Arjuna juga pernah mengalami gangguan yang namanya gangguan psikosomatis.

Siapa yang menyangka Arjuna yang sakti ternyata bisa juga mengalami gangguan psikologis yaitu psikosomatis. Dalam Bhagavad Gita dikatakan dia merasa lemah, tangannya panas dan bergetar, tidak bisa mengangkat busur panahnya. Arjuna mengalami dilema psikologis karena harus berperang melawan keluarganya sendiri.

Ternyata gangguan psikologisnya menyebabkan gangguan-gangguan fisik yang dinamakan psikosomatis. Dan, setelah mendapatkan konsultasi atau dalam bahasa sekarang curhat, mungkin juga bisa dinamakan psikoterapi yang banyak orang kurang paham sebenarnya di dalam Bhagavad Gita itu bukan hanya Krishna yang menasihati.

Pada sebagian besar bab dalam Bhavagad Gita Arjuna justru curhat kepada Krishna. Nah, yang saya mau sampaikan adalah bahwa kalau pun kita sementara waktu mengalami gangguan-gangguan psikiatris, psikologis, tidak perlu malu. Arjuna saja pernah mengalaminya. Apakah dia kurang iman? Kurang bersyukur? Tentu tidak. Jadi, gangguan ini bisa saja dialami oleh siapapun. Yang penting kemudian adalah mendapatkan penanganan, apakah itu terapi lewat talk therapy, atau juga pada tahap tertentu memerlukan bantuan pengobatan. Atau, hal-hal lain misalnya neuro feedbacks, TMS, dan lain sebagainya.

Segeralah ketika kita mengalami masalah tidak perlu malu berkonsultasi ke professional kesehatan jiwa seperti psikiater. Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan mantap jiwa.

Leave a Reply