Oleh dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
Ada pertanyaan dari beberapa klien saya yang mengalami gangguan depresi. Seperti kita ketahui gangguan depresi terjadi karena adanya penurunan kadar zat kimia di dalam otak kita yang namanya serotonin. Semua orang punya zat ini termasuk saya dan Anda. Pada orang gangguan depresi seretonin menurun levelnya di dalam otak.
Lalu ada klien saya yang bertanya “Ada nggak sih Dok, makanan-makanan alami yang bisa membantu meningkatkan serotonin itu, selain obat?” Itu pertanyaan yang sangat alamiah. Kalau memang karena penurunan, ada nggak nih makanan atau suplemen yang isinya adalah serotonin.
Serotonin sendiri itu tidak ada dalam makanan, tetapi zat pembuatnya atau sumbernya yakni Tryptophan itu ada dalam beberapa kandungan bahan makanan, misalnya jagung. Tapi pertanyaannya adalah berapa banyak jagung yang dibutuhkan untuk menghasilkan Tryptophan dan kemudian bisa menjadi serotonin dan akhirnya muncul di dalam otak kita.
Ada beberapa penelitian menunjukkan itu membutuhkan jumlah yang sangat banyak. Bisa nggak Anda bayangkan kalau misalnya ternyata yang dibutuhkan adalah jagung dua karung, apakah Anda mau makan jagung dua karung sehari? Dan tentu saja makanan jagung itu isinya bukan hanya Trytophan tetapi banyak kandungan misalnya saja karbohidrat. Apakah betul karbohidrat yang kita butuhkan sekian banyak?
Nah, tentu yang paling mudah adalah mengkonsumsi hal-hal yang langsung bekerja pada titik atau sumber masalahnya yaitu di otak kita. Itulah yang disebut obat. Obat-obat antidepresan bekerja bagaimana caranya serotonin dalam otak kita meningkat.
Entah pengambilannya yang ditahan atau memproduksi lebih banyak. Jadi ada pilihan-pilihan itu. Jangan karena namanya obat, kemudian kita takut mengkonsumsinya. Kalau itu kita butuhkan, kenapa kita mesti takut? Jadi, berkonsultasilah dengan psikiater Anda. Tentu obat-obat yang diberikan sudah mempunyai dasar, indikasi, dan aman untuk kita konsumsi. Sampai kemudian otak kita mengalami perubahan yang menetap. Tentu, obat saja tidak cukup. Perlu juga dengan psikoterapi dan ada PR yang Anda perlu lakukan di rumah sehingga cara kita menghadapi stres sudah berbeda dengan ketika kita menjadi gangguan depresi. Salam mantap jiwa.