Banyak orang tak menyadari bahaya gangguan kesehatan mental akibat cyberbullying. Bahkan banyak yang menganggap apa yang kita lakukan itu wajar padahal sudah termasuk cyberbullying. Kini makin banyak yang membicarakan ketika ada artis KPop yang bunuh diri dan dikaitkan sebagai korban cyberbullying. Ayo kita kenali dan belajar bagaimana cara menghadapinya.

Salam Mantap Jiwa!
Ketemu lagi dengan saya dokter Rai Psikiater.
Sekarang enaknya kita membahas apa ya…? Jadi penyebab ternganggunya kesehatan mental seseorang itu, belakangan hari ini terkait juga banyak dengan bullying atau perundungan.
Jadi sebenarnya bullying ini sudah ada dari jaman dahulu ya, tetapi sekarang jadi masalah yang lebih besar karena berpindah media. Sekarang ada yang namanya cyberbullying. Jadi bullying itu dilakukan lewat media sosial, atau media komunikasi online.

Sebenarnya cyberbullying itu apa aja sih? Jadi yang pertamabisa mengirimkan pesan/ message, whatsapp, atau chat yang mengintimidasi seseorang. Kemudian memparodikan bahasa tubuhnya atau posturnya, dijadikan lelucon dan dibicarakan dalam sebuah grup percakapan. Kemudian bisa juga hal itu dikirimkan lewat media sosial. Dicapture dan ditambahkan dengan quote-quote yang memalukan, itu membuat seseorang merasa malu dan terancam. Kemudian memfitnah, memberitakan hal-hal yang tidak benar (hoax) terhadap seseorang, itu juga cyberbullying. Sebenarnya cyberbullying ini lebih berbahaya daripada bullying biasa, karena sifatnya lebih permanen dan persisten. Persisten itu artinya terus-menerus, kita masih bisa melihat bullying teman kita lima tahun lalu, enam tahun lalu, dan permanen, mungkin kalau bullying biasa kita bisa menghindar dari orang itu tetapi ini di media sosial, di internet, yang sekali diposting akan bertahan selamanya. Lalu apa yang perlu dilakukan ketika kita mengalami cyber bullying?


Yang pertama tentu saja…
baik kok kalau kita ngeblock, kemudian suarakan hati kita bahwa kita tidak suka diperlakukan seperti itu, pada orang yang melakukan. Kemudian bicarakan hal itu pada orang-orang terdekat kita, dengan orang tua dengan kawan. Kemudian kalau kita melihat kejadian-kejadian seperti itu, beranilah bertindak, penelitian mengatakan bahwa hanya sedikit orang yang mengetahui temannya mengalami cyber bullying kemudian bertindak ikut memperingatkan, terlibatlah disana, ciptakan suasana yang ramah buat kesehatan mental kita semua. Kemudian kita bisa laporkan apabila itu terjadi terus-menerus dan mengganggu diri kita, pada orang-orang yang berwenang.

Nah, kalau dampak itu kemudian mengganggu keseharian kita, aktifitas kita, mengganggu pola tidur, pola makan dan mengganggu semua hal-hal pribadi kita, ada perlunya juga membicarakan itu dengan profesional kesehatan jiwa. Penelitian mengatakan itu ada hubungannya dengan gangguan depresi, gangguan cemas yang tidak bisa hilang hanya dengan membaca quote, hanya mendapatkan “Sabar saja, nanti akan hilang” dan sebagainya, tetapi membutuhkan treatment khusus. Jadi, ayo nih ciptakan suasana yang anti cyberbullying dan ramah bagi kesehatan mental kita. Saya dokter Rai. Psikiater. Salam Mantap Jiwa!

Leave a Reply